top of page
Search

OSPROD di Kala Pandemi


Sebagian besar orang akan setuju bila tahun 2020 ini dinobatkan sebagai tahun yang penuh kejutan. Sebab, banyak hal yang tidak terduga terjadi di berbagai belahan dunia mulai dari kebakaran hutan di Australia, meninggalnya seorang atlet bola basket ternama Kobe Bryant dan putrinya, ledakan yang terjadi di Lebanon, erupsi gunung berapi di Filipina dan Indonesia, banjir awal tahun yang terjadi di Indonesia, hingga pandemi COVID-19 yang belum juga berakhir. Dari semua peristiwa tersebut, pandemi COVID-19 sangat berdampak pada kehidupan manusia. Kasus COVID-19 pertama kali muncul di Wuhan, Cina, dan menyebar dengan cepat hingga berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia. Penyebarannya di Indonesia yang begitu cepat membuat pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada bulan Maret lalu. Hal tersebut membuat masyarakat harus beradaptasi terhadap segala kegiatannya, terutama kegiatan yang beramai-ramai atau yang mengharuskan tatap muka secara langsung. Banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan yang mengharuskan kita mengadopsi kebiasaan baru seperti menerapkan protokol kesehatan serta melakukan segala sesuatu secara daring. Tentunya kita harus cepat dan cekatan dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru tersebut. Adaptasi kebiasaan baru ini sesuai dengan teori perubahan sosial, yang menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi dapat mempengaruhi sistem sosial di masyarakat.


Sebagai mahasiswa banyak sekali kegiatan yang sudah direncanakan sebagai acara tatap muka secara langsung. Akan tetapi, dengan adanya pandemi ini membuat para panitia memutar otaknya untuk mengubah bentuk kegiatan tersebut menjadi kegiatan secara daring. Salah satu acara tahunan yang biasa dilakukan mahasiswa adalah Ospek Program Studi (OSPROD). Hal tersebut dilakukan untuk menyambut kedatangan mahasiswa baru di suatu program studi dan memperkenalkan mereka terhadap program studinya tersebut dari berbagai aspek, secara akademis maupun non-akademis. Pelaksanaan OSPROD di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (FIKOM UNPAD) pada tahun ini dilakukan pada semester satu serta dilaksanakan secara daring. Situasi tersebut sangat membuat para panitia bergerak cepat, sebab dengan adanya normalisasi di FIKOM yang menjadikan majunya OSPROD ini, yang biasanya dilakukan pada semester kedua, serta dengan adanya pandemi ini yang mengharuskan panitia membentuk acara tersebut secara daring tentunya menjadi hal yang menantang karena pertama kalinya OSPROD dilaksanakan secara daring. Meskipun dengan bentuk baru, para panitia tetap berusaha memberikan pengetahuan mengenai program studinya sebagaimana OSPROD yang dilakukan secara luring. Meskipun secara pelaksanaannya berbeda-beda, namun OSPROD FIKOM UNPAD memiliki tujuan utama untuk memperkenalkan mahasiswa baru terhadap HIMA, dosen, organisasi, unit kegiatan mahasiswa (UKM), dan juga mata kuliah yang akan mereka temui nantinya. Tidak hanya itu, para mahasiswa baru dapat saling mengenali teman - temannya dan bekerja sama melalui tugas - tugas yang diberikan selama rangkaian berlangsung, serta membangun relasi terhadap kakak tingkatnya.


Tentunya pelaksanaan OSPROD yang terjadi di kala pandemi ini akan mempengaruhi persiapan para panitia pelaksana, termasuk adaptasi seluk - beluk persiapannya. Walaupun pelaksanaannya berbeda, panitia pelaksana berpendapat bahwa OSPROD daring kali ini cukup berhasil dibandingkan persiapan OSPROD secara luring. Namun dibalik itu semua tentunya terdapat kendala - kendala yang harus diminimalisir dalam kondisi seperti ini. Salah satu dari kendala tersebut yakni berdiskusi secara daring menggunakan platform Zoom atau Google Meets. Setidaknya mereka harus mempersiapkan jaringan dan koneksi yang mendukung. Tidak jarang bahwa mereka pun harus mengorbankan waktu dan tenaganya untuk pergi ke Jatinangor. Diskusi yang dilakukan secara daring ini pun secara tidak langsung mempersiapkan mental mereka dalam hal berkomunikasi. Terkadang, komunikasi menjadi persiapan yang penting agar tidak terjadi kesalahpahaman komunikasi dengan panitia yang lain.


Selain melatih mental dalam berkomunikasi, para panitia pelaksana banyak belajar tentang cara bersikap dan menyikapi orang lain. Dalam OSPROD ini tentunya masalah secara internal sulit untuk kita hindari. Belajar untuk bertanggung jawab dengan jabatan yang dipegang, bekerjasama, menghargai orang lain, berterus terang dan bersikap dewasa dalam menghadapi konflik, berusaha memberikan yang terbaik, dan juga mengatur ekspektasi kita terhadap orang lain. Apapun jabatannya, kita secara sadar harus sudah bisa berpegang kepada kemampuan sendiri walaupun kita bekerja dengan panitia dan divisi lain. Kita belum tahu bagaimana hambatan dan tantangan yang akan kita jalani kedepannya, maka dari itu memiliki mental yang kuat menjadi poin utama dalam mempersiapkan OSPROD. Tidak hanya mental, tapi juga niatan menjadi hal yang wajib dipersiapkan selama memegang OSPROD ini.


Persiapan OSPROD secara daring ini pun melibatkan pengaturan jadwal yang cukup rumit. Saat melakukan diskusi, banyak panitia yang juga memiliki keperluan lain. Sehingga dalam hal ini panitia harus mempersiapkan sikap dalam mengambil jalan tengah dalam pengaturan jadwal tersebut. Penetapan jadwal pelaksanaan acara dipertimbangkan dengan baik agar tidak mengganggu waktu peserta, dan juga panitia sehingga dapat berjalan lebih efektif. Selain jadwal, pencarian sumber, materi, dan konsep dilakukan secara daring. Persiapan itu tentunya cukup membatasi ruang para panitia yang harus mengerjakannya di rumah. Walaupun begitu, persiapan ini tidak hanya berhasil mereka lewati namun kegiatan OSPROD juga menjadi bekal pembelajaran mereka kedepannya.


Meskipun menerapkan physical distancing atau pembatasan sosial, tidak banyak perbedaan yang ada saat mempersiapkan OSPROD daring tahun ini. Para panitia melihat evaluasi yang ada pada pelaksanaan OSPROD sebelumnya, agar tidak mengulang kesalahan yang sebelumnya dan mempersiapkan acara yang dapat dilakukan secara daring. Segala persiapan dilakukan oleh berbagai divisi dengan matang untuk mengantisipasi kesalahan yang memungkinkan akan terjadi. Pemberian materi disesuaikan dengan apa yang akan dipelajari selama perkuliahan, dan materi-materi yang diberikan dapat sebagai bekal tambahan bagi mahasiswa baru. Tentu dalam setiap acara ospek memiliki peraturan yang berlaku dan mengikat para pesertanya. Peraturan yang diterapkan agar acara berjalan dengan lancar, mendisiplinkan mahasiswa baru, dan membantu beradaptasi dengan peraturan yang ada dalam dunia perkuliahan kedepannya.

Banyak kesulitan yang dihadapi oleh para panitia OSPROD selama pelaksanaannya, kesulitan yang paling sering ditemui adalah susahnya sinyal di beberapa daerah yang ditempati panitia. Tetapi, apakah semuanya susah sinyal? Belum tentu. Sayangnya, terdapat beberapa oknum yang memanfaatkan alasan tersebut agar tidak berpartisipasi dalam rapat atau pelaksanaan kegiatan OSPROD tersebut. Tidak hanya panitia yang memanfaatkan alasan tersebut, para peserta pun kerap menggunakan alasan sulitnya sinyal supaya terbebas dari evaluasi. Karena semuanya dilakukan secara daring, sering terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi, hal itu terjadi karena kita tidak mengetahui maksud sebenarnya, terutama dalam teks, sebab tidak adanya intonasi. Bagi panitia membagi waktu antara OSPROD dan perkuliahan menjadi penting, sebab dengan banyaknya kegiatan yang ada mengharuskan para panitia merelakan waktu tidurnya untuk mengerjakan tugasnya. Kendatipun banyaknya kesulitan yang dihadapi oleh panitia, banyak hal yang mereka dapatkan. Membangun relasi dengan mahasiswa baru dan dapat mengenali potensi dan karakteristik mereka. Selain mengenali mahasiswa baru, para panitia juga lebih mengenal teman-temannya karena mengetahui sifat asli mereka dalam kepanitiaan. Dalam OSPROD ini juga kemampuan komunikasi panitia diasah, karena harus berhubungan dengan banyak orang. Serta banyaknya pengalaman yang menarik saat pelaksanaan OSPROD daring ini.


Walaupun OSPROD daring ini pertama kali dilakukan oleh para panitia di setiap program studinya, para panitia merasa OSPROD yang mereka lakukan sudah lebih baik dari sebelumnya meskipun banyaknya halangan dalam mempersiapkan dan pelaksanaannya. Tentu saja begitu, sebab tidak ada yang dapat mengalahkan OSPROD secara tatap muka langsung. Banyak hal yang tidak dapat dilakukan secara daring ini sehingga beberapa hal tidak dialami oleh mahasiswa baru. Jika dibandingkan dengan OSPROD sebelumnya, adanya peningkatan kehadiran dan antusiasme oleh para peserta. Sehingga dapat dikatakan bahwa OSPROD kali ini lebih menarik meskipun dilaksanakan secara daring. Inovasi yang dilakukan oleh para panitia dapat dibilang berhasil melihat dari hasil dan target OSPROD itu sendiri. Tentu dalam pelaksanaan OSPROD sendiri masih ada kekurangan dari para panitianya, salah satunya ada beberapa panitia yang menghilang tanpa kabar yang membuat panitia lainnya menggantikannya. Tak hanya itu masalah internal menjadi salah satu penghambat para panitia untuk mengerjakan tugas-tugas divisinya tersebut dan tidak berjalan secara optimal. Sulitnya berkomunikasi dengan panitia lain juga menjadi salah satu sumber masalah yang sering dihadapi oleh panitia OSPROD secara daring ini.


Dari segala suka duka, persiapan, dan tantangan dalam pelaksanaan OSPROD ini, banyak ilmu dan pengalaman yang tentunya sangat bermanfaat bagi mereka. Nyatanya dengan OSPROD ini, selain dapat menjadi wadah mengembangkan diri, mereka juga dapat mengenal teman sejurusannya sendiri dengan lebih dalam. Hasil baik dan keberhasilan yang mereka peroleh selamanya berasal dari proses panjang yang mereka lalui. Kondisi pandemi ini bukan sepenuhnya halangan mereka dalam bertanggung jawab untuk mengadakan OSPROD ini. Hal terpenting yakni menjadi diri yang lebih baik melalui kesempatan dan resiko yang sudah berhasil dihadapi bersama–sama.

17 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page